Pages

Sabtu, 10 November 2012

Peserta Kongres Tahunan di Palangkaraya Ikut KLB PSSI


Peserta Kongres Tahunan di Palangkaraya Ikut KLB PSSI



Keinginan peserta Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Solo, saat terpilihnya duet pasangan Djohar Arifin Husin dan Farid Rahman menjadi Ketua dan Wakil Ketua Umum PSSI, untuk ikut dalam KLB yang akan digelar PSSI dalam waktu dekat, tampaknya sulit terpenuhi.
Itu setelah hasil rapat Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang digelar di Kantor PT Liga Prima Indonesia Sportindo, Jumat (9/11/2012) siang, memutuskan bahwa peserta KLB PSSI yang sesuai rencana akan digelar pada awal Desember nanti, adalah merujuk pada peserta kongres tahunan PSSI di Palangkaraya beberapa waktu lalu.
"Kenapa harus peserta yang ikut di Palangkaraya? Karena kalau kita menggunakan voters KLB Solo, artinya dalam kurun waktu setahun lebih, organisasi ini tidak berjalan," jelas Sekjen PSSI, Halim Mahfudz, kepada wartawan usai mengikuti rapat Exco, seperti dilansir situs PSSI.
"Padahal, semua program yang dijalankan pengurus PSSI selama ini mendapat dukungan AFC maupun FIFA. Bahkan FIFA pun sudah menyampaikan ucapan selamat berkongres kepada PSSI saat akan menggelar kongres tahunan di Palangkaraya," ujar Halim.
Mengenai kemungkinan adanya teguran dari AFC mengingat keinginan untuk menghadirkan peserta KLB Solo pada KLB nanti, Halim memastikan akan memberikan pemahaman kepada induk organisasi sepakbola dunia tersebut.
Hal itu, imbuhnya, karena merujuk pada surat dari Sekjen FIFA, Jerome Valcke, yang memerintahkan agar PSSI berpedoman pada statuta, sekiranya dalam pelaksanaan MoU yang telah disepakati sebelumnya mendapat hambatan.
"Surat dari Sekjen FIFA tersebut menjadi rujukan kuat, kenapa harus menggunakan voters dari kongres Palangkaraya. Sebab, kita harus menghindari pelanggaran statuta dalam menjalankan organisasi, seperti yang sudah diamanatkan," kata Halim.
Diakuinya, perjalanan tim Joint Committe (JC) bentukan Task Force AFC untuk Indonesia, ke depan akan berat, karena ada beberapa hal yang susah untuk dipertemukan. Salah satunya adalah masalah tim nasional.
"Dalam rapat telah diputuskan bahwa JC hanya menjadi harmonisasi pemain ISL untuk masuk timnas, tapi pada kenyataannya justru posisi pelatih kepala yang menjadi perdebatan. Pemain ISL tetap dilarang masuk timnas. Bahkan mereka justru mempersiapkan timnas tandingan," jelas Halim.
Menyinggung tempat pelaksanaan KLB dengan tiga agenda, yakni pengesahan revisi statuta, penyatuan liga, dan pengembalian empat mantan Exco PSSI yang dipecat, Halim mengatakan belum diputuskan.
"Sejauh ini kami masih terus melakukan komunikasi di tiga tempat, yakni Palangkaraya, Nusa Tenggara Barat dan Yogyakarta. Insya Allah dalam waktu dekat akan diputuskan" papar Halim.

0 komentar:

Posting Komentar